Entri Populer

Jumat, 12 November 2010

Peran Mata Peran Mata Kuliah Ini Dalam Upaya Mengembangkan Potensi Mahasiswa Menjadi Ilmuwan, Professional, Dan Seniman.


  1.  Sebagai ilmuwan.  Ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling sebagai kegiatan ilmiah, yang harus senantiasa mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, mahasiswa dituntut mengembangkan potensi mereka sehingga mereka harus mampu mengembangkan pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan penelitian. Contoh: seorang mahasiswa harus aktif dalam seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling. 
  2. Sebagai professional. Bimbingan dan konseling sebagai suatu profesi merupakan pelayanan sosial yang unik, suatu pelayanan yang membutuhkan tenaga profesional yang mendapatkan pendidikan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling. Profesi ini lebih mengacu pada pengabdian pada masyarakat demi perkembangan individu daripada mendapatkan keuntungan finansial atau kepentingan pribadi. Layanan yang bermutu dan menjangkau semua siswa di sekolah akan “menaikkan” kepedulian masyarakat sekolah akan bimbingan dan konseling serta mendorong berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam mengembangkan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu mahasiswa dituntut mengembangkan potensi mereka sehingga mereka harus mengetahui peran dan tugas yang akan dilaksanakannya, kapan harus melaksanakan, kapan harus menghentikan serta mampu dan terampil melaksanakan tugas secara profesional. Serta mengetahui Keberadaannya di sekolah bukanlah semata-mata berhubungan dengan siswa, tetapi terkait dengan tenaga kependidikan yang lain. Sebelum terjun ke dunia kerja, mereka harus bisa mengetahui dan  memenuhi tanggung jawabnya terhadap, siswa, orang tua, guru, kepala sekolah, orang lain dalam masyarakat dan profesi. Contoh: mahasiwa harus mengetahui dan mengakpilkasikan kompetensi-kompetensi professional yang harus dimilki seorang konselor, dengan mengikuti program pendidikan profesi konselor. 
  3. Sebagai seniman. Mahasiwa dituntut mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi. Mahasiswa harus seringkali membuka ruang gerak bagi mereka sendiri  untuk berkreasi dan berinovasi. Untuk menjadi kreatif mahasiswa harus berani untuk dinilai aneh oleh orang lain. Lihat saja para penemu dan seniman-seniman besar yang pada saat menciptakan karyanya seringkali dianggap “gila”. Nah, karena itu mahasiswa harus siap untuk berbeda pendapat/ide dengan orang lain meskipun ide tersebut kemudian terbukti benar. Contoh: seorang mahasiswa yang bisa membuat suasana menyenangkan dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar