Entri Populer

Jumat, 12 November 2010

Filsafat Itu Adalah Induk Semua Ilmu Pengetahuan


Beberapa ahli filsafat menjelaskan bahwa filsafat itu adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dahulu pada mulanya filsafat meliputi semua ilmu yang ada pada zamanya: politik, ekonomi, hukum, seni, dan sebagainya. Akan tetapi lama kelamaan dengan intensifnya usaha-usaha yang bersifat empiris dan eksperimental terciptalah satu persatu ilmu yang khusus memecahkan satu bidang masalah. Sehingga terwujudlah berbagai ilmu pengetahuan yang mendasarkan penyelidikannya secara empiris dan eksperimental dan terlepaslah dari filsafat sebagai induknya. Tetapi dengan munculnya ilmu-ilmu tidak berarti telah lenyaplah eksistensi filsafat dan fungsinya. Filsafat masih tetap eksis dan mempunyai fungsi sendiri yang tidak dapat digantikan oleh ilmu pengetahuan. Garapan filsafat berbeda dengan garapan ilmu pengtahuan dan masing-masing dibutuhkan. Dalam kenyataan, setiap ilmu membutuhkan filsafatnya. Ada ilmu hukum ada pula filsafat hukum, ada ilmu pendidikan ada pula filsafat pendidikan.
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Dalam berfilsafat kita didorong untuk mengetahui apa yang kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Filsafat dalam pandangan tokoh-tokoh dunia diartikan sebagai berikut:
v  Plato (427 – 348 sm), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli
v  Aristoteles (382 – 322 sm), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung dalam ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika
v  Al Kindi (801 – ……m), filsafat adalah pengetahuan tentang realisasi segala sesuatu sejauh jangkauan kemampuan manusia
v  Al Farabi (870 – 950 m), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud bagaimana hakikat sebenarnya.
v  Prof. H. Muhammad Yamin, filsafat adalah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya. Di dalam kepribadiannya itu dialami sesungguhnya.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, filsafat dapat diartikan sebagai berikut
v  Teori atau analisis logis tentang prinsip-prinsip yang mendasari pengaturan, pemikiran pengetahuan, sifat alam semesta.
v  Prinsip-prinsip umum tentang suatu bidang pengetahuan.
v  Ilmu yang berintikan logika ,estetika, metafisika, dan epistemology
v  Falsafah.
Tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematik. Dengan demikian filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan. Semua ilmu baik ilmu sosial maupun ilmu alam bertolak dari pengembangannya yaitu filsafat. Pada awalnya filsafat terdiri dari tiga segi, yaitu
v  Apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika);
v  Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika);
v  Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
Kemudian ketiga cabang utama itu berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik. Cabang-cabang filsafat tersebut antara lain mencakup:
v  Epistemologi (Filsafat Pengetahuan)
v  Etika (Filsafat Moral)
v  Estetika (Filsafat Seni)
v  Metafisika
v  Politik (Filsafat Pemerintahan)
v  Filsafat Agama
v  Filsafat Ilmu
v  Filsafat Pendidikan
v  Filsafat Hukum
v  Filsafat Sejarah
v  Filsafat Matematika
Ilmu tersebut pada tahap selanjutnya menyatakan diri otonom, bebas dari konsep-konsep dan norma-norma filsafat. Namun demikian ketika ilmu tersebut mengalami pertentangan-pertentangan maka akan kembali kepada filsafat sebagai induk dari ilmu tersebut. Oleh karena itu, mengapa filsafat sering disebut para ahli sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan di mana ilmu tersebut selalu berkaitan dengan filsafat sebagai sumber acuan.

3 komentar:

  1. Al Quran adalah sebuah kitab yang memuat banyak ilmu atau pengetahuan. Lahirnya tidak ada sangkut pautnya dengan Filsafat. demikian juga berbagai ilmu yang lain.
    Dapatkah anda menjelaskan bagaimana prosesnya filsafat itu melahirkan ilmu ?

    Sebaiknya pernyataan itu diralat.

    Wassalam Jalius.

    BalasHapus
    Balasan
    1. JANGAN SAMAKAN FILSAFAT DENGAN AL QURAN!

      hubungan filsafat dengan agama adalah filsafat dan agama mempunyai tujuan yang sama. kedua-duanya sama-sama bertujuan untuk mencapai kebenaran.

      kebenaran dalam :
      * Filsafat :
      - kebenaran berdasarkan akal/rasio
      - membantu akal manusia memahami ilmu Tuhan atas kebenaran wahyu

      * Agama :
      - kebenaran berdasarkan firman Tuhan (secara keyakinan yang iman)
      - kebenaran dalam agama adalah dalam wahyu itu sendiri
      - memberikan cahaya bagi akal.

      Hapus